5 Role Playing Game (RPG) Offline Terbaik Untuk PC atau Laptop



Role-Playing Game merupakan salah satu genre game yang menawarkan pengalaman unik pagi para gamer, yaitu menjadi bagian dari suatu cerita dan menyelami bangun dunia yang disediakan oleh game tersebut. Saat ini RPG merupakan salah satu genre yang paling diminati oleh para penikmat game. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya sub-genre RPG yang saat ini mulai berkembang, seperti Action RPG, Open World RPG, Strategy RPG, dan lain-lain. Berikut adalah 5 RPG Offline terbaik untuk PC ataupun Laptop versi Tatitu123 beserta review singkatnya :

1. The Witcher 3 : Wild Hunt



Grafis yang memukau, setting open-world yang luar biasa, gameplay dan battle  yang seru, background music ala Slavic yang sangat mendukung, dan pastinya cerita yang sangat epik seperti menonton film hollywood, rasanya sangat sulit untuk melupakan pengalaman bermain The Witcher 3 bagi yang pernah merasakannya. Kita diajak untuk mengikuti perjalanan Geralt of Rivia sang Serigala Putih (The White Wolf) untuk menemukan dan melindungi orang-orang yang dicintainya di dunia yang busuk dan penuh kekacauan. Tidak ada kebenaran dan keadilan, hanya abu-abu, inilah yang membuat gamer begitu tertarik kepada karakter Geralt. Tidak jarang ada yang langsung kembali memilih Fresh Start dengan tingkat kesulitan yang berbeda ketika mereka telah menamatkan game ini. Dunia yang sangat hidup ditambah desain monster dan karakter villain (antagonis) yang kreatif dapat membuat kita larut untuk terus berburu dalam game keluaran CD Project sampai berjam-jam, bahkan berhari-hari. Sangat pantas The Wicher 3 mendapat prediket salah satu game RPG terbaik saat ini.

2. Elder Scroll : Skyrim



"Watch the skies, traveller", begitu salah satu peringatan yang akan sering kita dengar jika kita menjelajahi Skyrim, suatu wilayah dari tanah Tamriel yang dipenuhi dengan berbagai misteri dan sedang dalam keadaan kacau akibat perang saudara. Jika tidak dihiraukan, bersiaplah untuk kedatangan bencana dari langit. Sudah lebih dari setengah dekade sejak dirilis, Skyrim tetap saja memiliki daya tarik khas bagi para gamer. 
Kita diajak untuk menjadi Dragonborn atau Dovahkiin terakhir, seorang manusia legenda berdarah naga yang diramalkan akan menyelamatkan dunia dari sang dewa naga penghancur, World-Eater Alduin. Tentunya jalan cerita utama bukan cuma hal yang begitu menarik dalam game ini. Kita diajak untuk menjadi diri kita sendiri dengan berbagai tawaran side-quest menarik untuk diikuti. Tambahan DLC Heartfire,  Dawnguard, dan Dragonborn dengan fitur-fitur yang tidak hanya asal tawar membuat anda merasakan pengalaman gaming yang sungguh berbeda dari RPG Open-World manapun yang pernah anda mainkan. Belum puas juga? Masih ada forum Modding yang senantiasa menawarkan Mod-mod kreatif untuk menunjang kepuasan bermain anda. Tentunya pengalaman berburu naga, ikut campur dalam politik Skyrim, menjelajahi tempat-tempat rahasia, dan menguak sejarah dan rahasia Elder Scroll merupakan suatu hal yang tidak akan pernah terlupakan bagi yang pernah memainkan game buatan Bethesda ini.

3. Dragon Age : Inquisition



Merupakan salah satu game dari serial epik Dragon Age buatan Bioware, Dragon Age : Inquisition adalah salah satu RPG terbaik yang mengajak anda untuk menjelajahi dunia fantasi penuh warna dengan setting cerita yang begitu menarik. Diawali dengan tuduhan sebagai tersangka dalam kasus ledakan besar di pertemuan antara penyihir (Mage) dan ksatria Templar untuk mencapai kesepakatan damai, kita diajak untuk menjadi seorang Inquisitor, seorang yang memiliki otoritas penuh dan dapat melakukan apa saja dalam menjaga dunia dari kekacauan yang dibawa oleh para iblis. Kebebasan dalam membangun karakter, keindahan dunia serta luasnya cerita Dragon Age-Inquisition yang ditawarkan Bioware ini menjadi daya tarik tersendiri bagi gamer untuk terus menghabiskan waktu hingga ratusan jam. Tentunya game ini merupakan salah satu daftar wajib yang harus dimiliki oleh para penggemar RPG di seluruh dunia.

4. Assassin's Creed Series



Menjadi pahlawan penjaga kedamaian dunia dari belakang layar merupakan pengalaman menarik yang pastinya tidak akan terlupakan bagi para gamer yang pernah memainkan game keluaran Ubisoft ini. Dengan pemilihan setting game di dunia yang kita tempati saat ini lengkap dengan sejarahnya, Assassin's Creed tentunya akan membuat kita berpikir ulang mengenai sejarah peradaban manusia, berbagai konflik besar, revolusi yang menjadi titik balik perubahan pada beberapa abad yang lalu. Aspek realitas seperti wilayah yang dibangun ulang sedemikian rupa sehingga mendekati dengan kondisi aslinya di masa lalu serta pencocokan cerita dengan sejarah manusia dengan dibumbui sedikit fiksi merupakan salah satu daya tarik tersendiri bagi game ini. Dari sejarah Perang Salib Timur Tengah, Renaissans Italia, Perang Saudara Amerika, Era Bajak Laut Karibia, Revolusi Prancis, Runtuhnya Kota Lisbon, Revolusi Industri Inggris, hingga pada seri terbaru (Origin) sejarah peradaban Mesir, tentunya game Open-World ini menawarkan pengalaman yang sangat menarik, terutama bagi para gamer pencinta sejarah.

5. Final Fantasi X HD Remaster



Sudah lebih dari satu dekade sejak dirilis untuk konsol PlayStation 2, akhirnya Square Enix merilis Final Fantasi X yang telah di Remaster untuk beberapa konsol generasi sekarang. Pengalaman menjelajahi Spira yang dipenuhi misteri dan kekacauan tentunya merupakan pengalaman penuh warna yang sulit untuk dilupakan. Jalan cerita yang linear namun menarik menjadi nilai jual bagi salah satu game dari franchise besar Final Fantasy yang telah lama menguasai pasar Japanese RPG ini. Kita diajak untuk menjadi Tidus -seorang bintang olahraga Blitzball yang tengah naik daun- yang terlempar ke waktu seribu tahun kemudian setelah menyaksikan kehancuran kampung halamannya Zanarkand akibat serangan Sin, monster menyerupai paus yang menjadi simbol teror seribu tahun kemudian. Perjalanan panjang Tidus, Yuna dan kawan-kawan dalam upaya mereka menghancurkan Sin membawa mereka kepada hal-hal yang tidak terduga. Sekalipun merupakan karya klasik, RPG ini menjanjikan kita pengalaman gaming dan cerita yang fantastis, sehingga sangat layak untuk dimainkan, terutama bagi para pencinta JRPG.

Demikian 5 RPG terbaik untuk PC atau Laptop versi Tatitu 123. Sebenarnya sudah banyak yang memberi penjelasan mengenai RPG mana yang terbaik untuk dimainkan di Laptop maupun PC, dan sudah banyak pula game-game modern yang keluar, namun tidak ada salahnya jika artikel ini dijadikan perbandingan bagi yang masih bingung ingin bermain game apa. Bagi yang menggunakan GPU NVIDIA, Tatitu 123 telah menulis sedikit tips yang bisa diaplikasikan untuk tweaking NVIDIA Control Panel disini. Terima Kasih sudah berkunjung, happy gaming :D

Panduan Dan Trik Setting NVIDIA Control Panel Optimal Agar Gaming Lancar Tanpa Overclock



Pengalaman Gaming yang nyaman dan menyenangkan tentu selalu menjadi prioritas bagi para gamer dan pengguna komputer pada umumnya, baik pengguna Personal Computer (PC) maupun pengguna Laptop. Berbagai optimalisasi setting, tweaking, hingga overclock pun terus diupayakan demi kelancaran performa dan kualitas grafis pada game, terutama bagi yang memiliki GPU NVIDIA atau AMD pada komputernya. Peningkatan tuntutan performa oleh game-game keluaran terbaru membuat para pengguna gamer terus memutar otak, terutama bagi para pemilik komputer generasi lama ataupun laptop low-end, hingga terkadang pengalaman gaming yang diinginkan pun tidak kunjung tercapai. Menurunkan settingan grafis game hingga ke settingan terendah memang biasanya menjadi solusi akhir, namun hal ini malah menyebabkan rasa janggal dalam hati gamer, sehingga kepuasan yang diinginkan dalam bermain game pun tidak kunjung tercapai.

NVIDIA GeForce memang memberi kebebasan dalam mengatur kinerja kartu grafiknya melalui NVIDIA Control Panel. Tidak hanya itu, NVIDIA juga memberi support kepada para pengguna dalam mengoptimalisasi pengaturan game melalui GeForce Experience. Tetap saja, penggunaan NVIDIA Control Panel yang begitu sulit dimengerti serta aplikasi GeForce Experience yang tidak ramah terhadap pemilik komputer/laptop low-end menjadikan kedua hal ini tidak membantu, bahkan tidak jarang ada yang mengambil resiko dengan melakukan Overclock terhadap komputer ataupun laptopnya hingga berlebihan, padahal yang demikian dapat merusak komputer ataupun laptopnya. Namun, jangan khawatir! Kali ini, Tatitu123 akan memberikan sedikit penjelasan dan trik untuk mengatur NVIDIA Control Panel untuk mendapatkan pengalaman gaming yang nyaman dan lancar, tanpa harus melakukan Overclock, dikutip dari beberapa sumber dan pengalaman admin sendiri :

Buka menu NVIDIA Control Panel (klik kanan pada dekstop), lalu pilih Manage 3D (di bagian kiri). 


Klik Preferred graphic processor, pilih High-performed NVIDIA Processor. Ini akan memaksa komputer kalian untuk menggunakan GPU NVIDIA dalam segala aplikasi. Memilih pilihan lainnya malah akan membuat komputer kalian secara otomatis memilih GPU yang dianggap cocok dalam urusan pengolahan grafis, dan hal ini mengurangi performa komputer kalian pada saat memainkan game atau mengeksekusi program-program 3D.

Berikut adalah penjelasan mengenai pilihan-pilihan yang tersedia dalam setting NVIDIA Control Panel :

1. Ambien Occlusion

Ini untuk mengatur pencahayaan bayangan dan kedalaman gambar agar terlihat lebih realistis. Pada beberapa aplikasi dan game, terdapat pilihan tambahan untuk mengatur Ambient Occlusion, antara lain SSAO, HBAO, dan HBAO+. Ambient Occlusion merupakan salah satu settingan yang menuntut kinerja GPU yang tinggi, sehingga bagi yang memiliki komputer low-end, disarankan untuk memilih Performance, bahkan OFF, memaksa aplikasi atau game untuk tidak menggunakan Ambient Occlusion sama sekali. Namun jika yang memiliki komputer high-end, pemilihan settingan Quality akan menawarkan tampilan yang lebih realistis, sehingga pengalaman gaming atau desain 3D menjadi lebih terasa.

2. Anisotropic Filtering

Settingan ini  untuk mengatur penyaringan texture permukaan gambar pada objek 3D agar terlihat lebih jernih dan indah. Semakin tinggi pengaturan yang dipilih (2x, 4x, 8x, 16x), semakin jernih gambar yang ditampilkan oleh aplikasi maupun game, dan tentunya semakin tinggi pula performa yang dituntut untuk mengengeksekusinya. Untuk tidak mengurangi kepuasan dalam gaming maupun pengolahan grafis, pilihan 2x atau 4x merupakan pilihan optimal yang direkomendasikan, namun jika terasa lambat atau terjadi penurunan FPS secara drastis, maka di-OFF-kan saja. Settingan 8x hingga 16x sangat direkomendasikan bagi para pemilik GPU high-end.

Sedikit penjelasan mengenai settingan selanjutnya, Anti-Aliasing adalah teknik yang digunakan GPU dalam memperhalus sudut-sudut atau bagian dari objek 3D yang terlihat kasar (patah/kotak). Berikut adalah beberapa penjelasan yang cukup penting terkait hal ini :

3. Antialiasing - FXAA (Fast Aproximate Anti-Aliasing)

Ini merupakan salah satu teknik yang digunakan oleh GPU, yakni dengan menghaluskan semua bagian kasar dalam tampilan aplikasi secara keseluruhan. Memang terdengar bagus, tapi tidak adanya pemilahan terhadap bagian-bagian yang harus dihaluskan membuat beberapa bagian pada objek menjadi kabur, dan hal ini akan sangat terasa pada saat rendering video, karena biasanya teks dalam video tersebut juga akan ikut 'dihaluskan', sehingga teks menjadi kabur. Beberapa aplikasi tidak mendukung settingan ini, sehingga direkomendasikan untuk di-OFF-kan saja, akan tetapi bagi yang menggunakan GPU low-end dan terasa berat jika memilih beberapa settingan Antialiasing lain nantinya, maka di-ON-kan saja dengan mematikan settingan Antialiasing lainnya.

4. Antialiasing - Gamma Correction

Settingan ini berfungsi untuk mengatur kecerahan gambar, dan tidak berefek apa-apa pada performa game maupun pengolahan grafis. Pada umumnya, settingan ini tidak berefek apa-apa pada game modern, karena game-game tersebut telah memiliki ukuran kecerahannya tersendiri. Silahkan diatur ON atau OFF sesuai dengan pilihan yang dirasa sesuai.

5. Antialiasing - Mode

Settingan ini menentukan cara GPU dalam mengeksekusi Antialiasing dalam aplikasi. Jika di-OFF-kan, NVIDIA Control Panel akan menonaktifkan semua antialiasing yang ada dalam game maupun aplikasi olah grafis secara paksa, sebaliknya jika memilih Override Any Application Setting, NVIDIA Control Panel akan memaksa GPU untuk melakukan proses Antialiasing pada semua aplikasi sesuai dengan pengaturan yang anda pilih tanpa menghiraukan settingan Antialiasing dalam game ataupun aplikasi olah grafis. Settingan Enhanche The Application Setting akan membuat GPU berusaha untuk mengoptimalkan Antialiasing yang disediakan dalam aplikasi atau game. Disarankan untuk memilih Application-Controlled, karena pilihan ini membebaskan aplikasi untuk mengeksekusi metode Antialiasing-nya sendiri, sehingga kualitas grafis menjadi lebih baik, namun bagi GPU low-end, cukup gunakan FXAA saja, dengan meng-OFF-kan settingan ini.

6. Antialiasing - Setting

Settingan ini bisa dipilih jika kita memilih Override Any Application Setting atau Enhance The Application Setting pada settingan Antialiasing - Mode. Settingan ini berfungsi untuk mengatur tingkat pemaksaan Antialiasing yang dilakukan GPU dalam aplikasi atau game. Semakin tinggi pengaturan yang dipilih, semakin halus gambar yang diperoleh. Sebaiknya settingan ini dibiarkan pada Application-Controlled saja, karena setiap aplikasi memiliki metode Antialiasing yang lebih cocok dalam mengoptimalkan tampilan grafisnya. Settingan ini sangat membebani GPU, sehingga bagi yang memakai GPU low-end, dianjurkan untuk meng-OFF-kan settingan ini.

7. Antialiasing - Transparency
Settingan ini berfungsi untuk mengatur metode yang dipakai GPU dalam menghaluskan objek-objek 3D yang lebih kecil, halus, dan spesifik (seperti daun, batu, dll). Semakin tinggi settingan yang dipilih, semakin baik pula tampilan detail-detail kecil yang ada dalam aplikasi maupun game, menambah aspek realitas didalamnya. Tentunya settingan ini cukup membebani GPU, sehingga untuk GPU low-end, sebaiknya cukup pilih Multisample, karena sekalipun dimatikan, beberapa game atau aplikasi tetap akan menggunakan metode Antialiasingnya masing-masing, sehingga lebih baik dipaksakan saja ke Multisample agar tidak terjadi penurunan performa. Bagi yang memilih salah satu tingkat Antialiasing pada settingan sebelumnya, maka disesuaikan dengan tingkat Antialiasing yang dipilih agar gambar menjadi sesuai (misalnya jika memilih 4x pada setingan sebelumnya, maka pilih 4x juga pada setingan ini), sedangkan pagi para pengguna GPU high-end yang memilih tingkat maksimal pada settingan sebelumnya, pilih 8x untuk kualitas grafis yang maksimal.

8. CUDA (Computed United Device Architecture) - GPU

Settingan ini berfungsi untuk memerintahkan GPU agar membantu kinerja komputer secara keseluruhan, tidak hanya dalam hal olah grafis. Pada eksekusi aplikasi ataupun game, settingan ini akan mengoptimalkan kinerja komputer dalam optimalisasi pengolahan partikel PhysX dan AI, menambah aspek realitas dalam gaming. Settingan ini tetap dibiarkan pada ALL. Tentunya, settingan ini akan sangat bermanfaat bagi pengguna multi-GPU (umumnya pengguna PC).

9. DSR - Factor

Settingan ini berfungsi untuk mengatur resolusi render aplikasi atau game menjadi lebih tinggi dari resolusi bawaan layar, sehingga sangat bermanfaat bagi yang ingin menggunakan monitor lain atau proyektor dalam mengolah aplikasi atau gaming. Silahkan disesuaikan dengan kemampuan layar yang ingin dipakai.

10. DSR - Smoothness

Settingan ini berfungsi apabila DSR-Factor diaktifkan. Disini kita bisa mengatur tingkat kehalusan gambar yang diinginkan ketika kita menggunakan layar lain atau proyektor untuk tampilan komputer. Settingan ini tidak mempengaruhi performa, sehingga dapat diatur sesuai dengan yang diinginkan.

11. Maximum Pre-Rendered frame

Settingan ini mengatur jumlah frame yang disiapkan (di-buffer) sebelum dirender atau ditampilkan oleh GPU dalam aplikasi atau game. Settingan ini berfungsi untuk meringankan kinerja GPU, namun jika settingan tidak sesuai dengan aplikasi, terkadang sering terjadi lag atau delay, dan hal ini tentunya sangat mengganggu. Biarkan settingan ini pada Application-Controlled, namun jika aplikasi atau game terasa lag atau lambat, pindahkan settinga ke 1.

12. Multi-Framed Sample Antialiasing (MFAA)

Pada GPU NVIDIA seri GTX 900 atau yang lebih baru, terdapat settingan tambahan, yaitu MFAA. Settingan ini menawarkan teknik pengolahan gambar yang sama seperti Multi-Sample Antialiasing akan tetapi dengan hampir tidak mengurangi performa olah grafis. Settingan ini dapat dikombinasikan dengan teknik Antialiasing lain, sehingga seri GPU NVIDIA terbaru dapat menghasilkan kualitas gambar yang jauh lebih baik dengan performa yang jauh lebih optimal dibanding pendahulunya, dan pastinya settingan ini harus di-ON-kan.

13. Multi-Display/Mixed GPU Acceleration

Settingan ini menentukan bagaimana OpenCL menangani olah grafis aplikasi atau game apabila komputer memiliki 2 GPU NVIDIA yang berbeda (umumnya PC). Jika kinerja kedua GPU sama, settingan ini tidak memberi efek yang signifikan, namun jika salah satu GPU lebih menonjol dalam performanya, pilih Single Display Performance Mode dengan memilih GPU yang lebih baik, atau Compantibility Performance Mode agar komputer menentukan mana yang lebih cocok dalam mengeksekusi aplikasi atau game tertentu.

14. Power Management Mode

Ini untuk memilih tingkat daya yang digunakan GPU ketika bekerja. Umumnya, ketika komputer tidak terlalu menuntut kinerja olah grafis, GPU akan menurunkan Clock-Rate (kecepatan)nya untuk meminimalisir penggunaan daya. Terdapat beberapa settingan yang dapat dipilih, namun direkomendasikan untuk memilih Adaptive agar GPU menggunakan daya sesuai dengan kebutuhannya. Pemilihan Preferred Maximum Performance hanya akan membuang daya sia-sia, akan tetapi jika kita ingin memainkan game-game lama dengan kualitas grafis yang lebih tinggi, maka Preferred Maximum Poerfrmance boleh saja dipilih. Pemilihan opsi lain akan menurunkan performa GPU disaat yang tidak terduga, sehingga tidak dianjurkan, kecuali saat sedang ingin menghemat baterai pada laptop.

15. Shader Chace

Settingan ini befungsi untuk menyediakan ruang bagi kumpulan shader efek pada game atau aplikasi dengan memanfaatkan Virtual RAM GPU dan Harddisk yang dimiliki komputer. Hal ini akan mempercepat proses pengolahan shader, sehingga menambah performa olah grafis GPU. Sangat direkomendasikan untuk meng-ON-kan settingan ini. Tentunya, pengguna SSD dan pemilik GPU dengan VRAM yang besar akan sangat diuntungkan dengan adanya fitur ini.

Selanjutnya kita akan membahas tentang Texture Filtering, yakni proses penyaringan tekstur permukaan objek dalam aplikasi atau game untuk menghasilkan kualitas gambar yang lebih baik. Settingan ini hampir sama dengan Antialiansing, hanya saja tujuan dan hasil yang dicapai berbeda. Pengaturan yang salah akan menyebabkan beberapa kejanggalan, seperti blur (buram) pada beberapa bagian, ketidaksesuaian gambar, gambar kotak-kotak (kasar), dan lain-lain.

16. Texture Filtering - Anisotropic Sample Optimization

Settingan ini berfungsi untuk mengoptimalisasi performa settingan Anisotropic Filtering jika kita mengaktifkannya sebelumnya (pada penjelasan 2). Jika memang Anisotropic Filtering diaktifkan, sebaiknya settingan ini di-OFF-kan saja agar performa pada penggunaan Anisotropic Filtering lebih optimal. Jika diaktifkan bersamaan dengan Anisotropic Filtering, ditakutkan akan terjadi kerusakan tekstur pada bagian-bagian tertentu dalam aplikasi atau game, sedangkan bagi yang tidak memakai Anisotropic Filtering, settingan ini di-ON-kan saja, karena tidak memberi pengaruh yang signifikan terhadap performa olah grafis.

17. Texture Filtering - Negative LOD (Level Of Detail) Bias

Settingan ini berfungsi untuk mengatur ketajaman detail-detail kecil pada tekstur dalam game atau aplikasi. Terdapat 2 pilihan disini, yakni Clamp dan Allow. Settingan ini tidak memberi dampak signifikan untuk NVIDIA seri GTX400 keatas, dan game-game dan aplikasi modern memaksa settingan ini untuk tetap aktif. Namun bagi yang memakai GPU low-end, jika ingin dapat mengeksekusi game-game dan aplikasi lama dengan performa maksimal, direkomendasikan untuk memilih Clamp.

18. Texture Filtering - Quality

Settingan ini berfungsi untuk mengatur metode pengontrolan optimalisasi penyaringan tekstur yang dilakukan oleh driver GPU. Settingan ini mempengaruhi settingan Texture Filtering - Anisotropic Sample Optimization yang sebelumnya telah kita bahas dan settingan Texture Filtering - Trilinear Optimization yang akan kita bahas setelah ini, dimana driver akan melewatkan pengaturan yang telah kita pilih sekalipun kita telah menentukan pilihan kita. Disini terdapat 4 pilihan, yakni High Performance, Performance, Quality, dan High Quality. Berikut pengaruh dari masing-masing pilihan :
  • High Performance : Texture Filtering - Anisotropic Sample Optimization >> ON,  Texture Filtering - Trilinear Optimization>>ON, direkomendasikan untuk GPU low-end
  • Performance      : Texture Filtering - Anisotropic Sample Optimization >> ON,  Texture Filtering - Trilinear Optimization>>ON, direkomendasikan untuk GPU standar agar performa lebih optimal
  • Quality              : Texture Filtering - Anisotropic Sample Optimization >> OFF,  Texture Filtering - Trilinear Optimization>>ON, untuk GPU standar atau yang lebih baik
  • High Quality           : Texture Filtering - Anisotropic Sample Optimization >> OFF,  Texture Filtering - Trilinear Optimization>>OFF , direkomendasikan untuk GPU High-End
19. Texture Filtering - Trilinear Optomization

Ini merupakan metode penyaringan texture yang lebih mendasar dibanding dengan settingan-settingan sebelumnya. Jika dikombinasikan dengan Anisotropic Filtering, settingan ini akan memberikan kualitas grafis yang sangat luar biasa. Settingan ini cukup membebani GPU, sehingga untuk GPU low-end, disarankan untuk memilih OFF. Jika di pengaturan sebelumnya kita memilih High-Quality, settingan ini tidak akan dapat diakses.

20. Threaded Optimization

Settingan ini berfungsi untuk mengontrol pemanfaatan kinerja CPU multi-core dalam pengolahan grafis, sehingga eksekusi aplikasi dan game menjadi lebih lancar. Settingan ini sangat berguna bagi yang memiliki CPU yang memiliki 4 core atau lebih. Disarankan untuk memilih ON atau Auto pada settingan ini, tetapi apabila terdapat masalah ketika mengeksekusi aplikasi atau game lama, maka di-OFF-kan saja.

21. Triple Buffering

Settingan ini sebenarnya berfungsi untuk membantu kinerja GPU jika VSynch (akan dibahas selanjutnya) diaktifkan, akan tetapi settingan ini justru menurunkan performa bagi komputer yang memakai GPU low-end. Triple Buffering mengisi ruang kosong muncul jika framerate aplikasi atau game turun dibawah refresh rate monitor, namun hal ini terkadang menyebabkan lag. Selain itu, triple buffering juga banyak mengkonsumsi VRAM GPU. Kedua hal ini justru menyebabkan penurunan performa secara signifikan, terutama pada GPU low-end. Settingan ini hanya berfungsi jika VSynch diaktifkan, dan direkomendasikan untuk di-OFF-kan.

22. VSynch

Vertical Synch (VSynch) adalah proses penyesuaian kinerja GPU dengan kemampuan monitor untuk menampilkan jumlah frame per detik pada layar (refresh rate). Misalnya, layar dengan refresh rate 60hz akan mampu menampilkan gambar 60fps. Jika VSynch diaktifkan, GPU akan menyesuaikan jumlah frame yang diproses per detik dengan refresh rate monitor, sehingga tidak terjadi tearing (gambar pecah) pada aplikasi ataupun game. Namun, VSynch akan membatasi potensi GPU untuk menghasilkan jumlah frame yang lebih baik, dan setiap kali jumlah fps yang dihasilkan lebih rendah dari refresh rate monitor, performa game atau aplikasi akan menurun. Pengaturan VSynch sebaiknya disesuaikan dengan kemampuan GPU dan monitor, namun untuk menghindari tearing, sebaiknya d-ON-kan. Untuk GPU low-end, sesuaikan dengan aplikasi atau game yang ingin dimainkan, karena tidak jarang terdapat game yang memiliki VSynch bawaan.

23. Virtual Reality Pre-Rendered Frame

Settingan ini hanya berfungsi bagi yang memiliki perangkat Virtual Reality, sehingga tidak kita bahas disini.

Pada pengaturan PhsyX (dibawah Manage 3D), sebaiknya pilih Auto, sehingga komputer dapat memilih hardware terbaik dalam mengelola partikel PhsyX dan AI, dikarenakan terdapat beberapa perbedaan pada setiap game dalam pengelolaan PhsyX.

Demikian penjelasan dari Tatitu123 dalam mengoptimalkan pengaturan NVIDIA Control Panel, sehingga tercapai performa cepat, lancar, kualitas grafik yang optimal, dan pengalaman gaming atau olah grafis yang lebih baik. Jangan lupa pula untuk terus mengupdate driver NVIDIA kalian, agar tetap terus mendapat pengembangan-pengembangan dan optimalisasi performa GPU kalian. Terima kasih telah mampir di Tatitu 123, selamat bekerja, happy gaming :D

Sumber : http://www.tweakguides.com/


7 Tips Sederhana Memilih Laptop Murah Berkualitas


Jaman sekarang, Laptop atau Notebook merupakan salah satu kebutuhan utama dalam berbisnis, mengolah data, membuat program, mengakses informasi, atau melepas kejenuhan (multimedia dan gaming). Banyak sekali produk laptop atau notebook dengan berbagai fitur dan keunggulannya masing-masing yang dipasarkan oleh berbagai brand ternama saat ini. Produk-produk ini terdiri dari varian yang berspesifikasi tinggi (high-end), menengah, hingga yang berspesifikasi rendah (low-end). Ragam jenis varian laptop atau notebook ini diciptakan untuk menyeseuaikan harga dan kebutuhan dengan para pengguna atau pembeli. 

Tentunya dengan banyaknya varian laptop atau notebook saat ini malah membuat kita bingung dalam memilih laptop atau notebook yang sesuai dengan kebutuhan maupun minat kita. Memilih laptop yang berkualitas dan multifungsi menjadi tantangan tersendiri bagi para pembeli, terutama bagi yang memiliki budget atau dana kecil. Terkadang banyak sekali yang keliru dalam memilih laptop yang sesuai dengan kebutuhannya. Ada perbedaan mendasar antara laptop untuk gaming dan laptop untuk bekerja, seperti ketahanan baterai, fitur-fitur, dan ukuran laptop. Berikut merupakan tips sederhana ala Tatitu123 dalam memilih laptop yang sesuai dengan kebutuhan dan budget yang kita miliki :

1. Pilih Prosesor yang sesuai dengan kebutuhan


Prosesor yang merupakan otak dari laptop adalah hal utama yang harus diperhatikan dalam memilih laptop. Saat ini terdapat 2 nama besar penyedia prosesor komputer, yaitu AMD dan Intel. Banyak sekali perdebatan tentang mana yang lebih baik antara keduanya, namun kali ini kita tidak akan membahas hal itu. AMD sendiri pada umumnya menyediakan prosesor yang lebih mengutamakan performa dan kinerja yang lebih terfokus pada satu bidang tertentu dengan harga yang lebih ekonomis, sedangkan Intel cenderung lebih menonjol dalam fleksibilitas kerja, multitasking, dan efisiensi penggunaan daya baterai. Umumnya kinerja prosesor AMD lebih menonjol dalam pengelolaan grafis sehingga sangat cocok untuk gaming, sedangkan Intel lebih cocok untuk untuk bekerja dan mengolah data dikarenakan efisiensi penggunaan daya baterai yang lebih baik. Namun ini bukanlah hal yang mutlak, karena banyak sekali varian prosesor yang dikeluarkan oleh AMD maupun Intel dengan fiturnya masing-masing. Penting bagi kita untuk memahami arti dari kode seri dari setiap prosesor, misalnya prosesor Intel Core I7 7500U. 7 merupakan generasi dari prosesor tersebut, 500 merupakan nomor keluarnya produk (SKU), dan U merupakan info tambahan terkait fitur yang ditawarkan (U disini berarti Ultra-Low Power). Dalam memilih prosesor Intel, hal utama yang perlu diperhatikan adalah angka pertama dan huruf akhir, karena hal ini cukup mempengaruhi kinerja laptop/notebook yang diinginkan. Untuk AMD sendiri lebih variatif, namun seri APU (Accelerated Processing Unit) umumnya dilengkapi dengan GPU onboard, sehingga lebih baik untuk gaming dan pengelolaan grafis. Frekuensi kecepatan prosesor (clock speed) juga harus diperhatikan, karena hal ini sangat mempengaruhi kecepatan pengelolaan data laptop. Direkomendasikan untuk prosesor Intel pilih jenis prosesor Core I, karena menawarkan performa yang lebih stabil, sedangkan untuk AMD, sekurang-kurangnya pilih jenis APU A10 atau seri FX bagi yang memiliki kemudahan anggaran. Frekuensi 2 Ghz merupakan angka minimal untuk menjalankan komputer dengan nyaman saat ini, sedangkan untuk eksekusi program yang lebih berat (game, edit video, desain grafis) pilih frekuensi yang lebih tinggi. 

2. RAM yang lebih baik mengutamakan performa yang lebih baik pula


Random Access Memory (RAM) adalah memori penyimpanan sementara pada saat laptop bekerja. Saat ini umumnya laptop menggunakan DDR, jenis RAM dengan kecepatan tinggi. DDR sendiri terdiri dari beberapa generasi, yang terbaru adalah DDR4. Semakin tinggi generasi RAM, semakin cepat pula pengelolaan data, dan semakin cepat pula performa laptop. Ukuran RAM juga sangat mempengaruhi kinerja laptop. Kapasitas RAM 2GB merupakan ukuran paling minim dalam menjalankan berbagai program laptop saat ini, namun untuk kenyamanan direkomendasikan menggunakan RAM 4GB, sedangkan untuk Gaming dan multi-tasking, RAM dengan kapasitas 8GB keatas sangat direkomendasikan agar tidak terjadi lag atau penurunan kecepatan Laptop.

3. Graphic Card (GPU) untuk pengelolaan grafis yang lebih optimal


Banyak orang yang menganggap Graphic Card hanyalah kebutuhan tambahan bagi laptop untuk bermain game, dan menyesal dikemudian hari karena laptop tidak mampu menjalankan program-program desain grafis atau rendering video dengan baik. Saat ini, Graphic Card atau biasa disebut dengan GPU (Graphic Processing Unit) merupakan salah satu hal yang penting diperhatikan dalam memilih laptop. GPU sendiri merupakan komponen komputer yang memiliki kinerja khusus dalam pengelolaan grafis. Dewasa ini hampir semua program yang ada membutuhkan GPU, terutama Game dan Desain Grafis. GPU sendiri terdiri dari 2 jenis, yakni onboard (bawaan dari CPU, contoh : Intel HD) dan dedicated (terpisah). GPU terpisah menawarkan performa dan kinerja yang jauh lebih baik dari pada GPU onboard. Hal ini dikarenakan GPU terpisah tidak membebani prosesor dalam pengelolaan grafis. Saat ini terdapat 2 nama besar penyedia GPU terpisah komputer, yakni NVIDIA dan AMD. Perdebatan mengenai mana yang lebih baik tidak akan dibahas disini, karena masing-masing memiliki keunggulannya tersendiri. GPU terpisah ini memiliki kapasitas VRAM yang bervariasi, namun disarankan untuk memilih sekurang-kurangnya 1GB untuk kinerja yang lebih nyaman, sedangkan bagi yang menginginkan performa gaming yang lebih baik, 2GB merupakan kapasitas minimal. GPU terpisah sendiri memiliki bermacam-macam jenis, tergantung fungsi dan performanya. Umumnya, NVIDIA seri GTX jauh lebih baik dalam hal gaming daripada seri GT, sedangkan AMD seri R (contoh : R7) jauh lebih baik dari seri Radeon HD dalam hal gaming.

4. Jenis Drive penyimpanan dan kapasitasnya



Drive penyimpanan laptop atau notebook tentu sudah menjadi hal yang wajib dibutuhkan dalam laptop, dan semakin besar kapasitas penyimpanan semakin baik pula laptop tersebut. Umumnya, jenis drive penyimpanan pada laptop saat ini adalah HDD atau biasa disebut dengan Hard Drive (Hard Disk). Namun bagi yang ingin performa laptop yang jauh lebih tinggi, terutama bagi para gamer, saat ini tersedia SSD (Solid State Drive) yang menawarkan performa yang jauh lebih cepat dibanding HDD (dengan harga yang lebih tinggi pula), sehingga proses copy, transfer, pemindahan data, dan loading program atau game pun menjadi jauh lebih cepat.

5. Ukuran Layar Laptop yang sesuai dengan kebutuhan



Layar laptop merupakan salah satu hal yang perlu diperhatikan dalam memilih laptop yang sesuai dengan kebutuhan kita. Produsen laptop saat ini umumnya menawarkan laptop dengan dimensi berkisar antara 6 inch hingga 18 inch. Asumsi umum, semakin kecil ukuran layar semakin baik pula tingkat portabilitas dan mobilitas laptop, dan semakin besar ukuran layar semakin nyaman pula dalam hal gaming dan multimedia. Faktanya tidak sesederhana itu. Resolusi layar serta konsumsi daya baterai juga merupakan hal yang penting dalam menentukan kesesuaian laptop dengan kebutuhan anda. Layar yang lebih besar tentu mengkonsumsi daya yang lebih besar pula, sehingga daya baterai pun menjadi lebih cepat terkuras. Untuk resolusi laya, semakin tinggi jumlahnya semakin baik pula ketajaman dan detail gambar laptop. Resolusi layar dan refresh rate yang lebih baik tentu akan menawarkan pengalaman gaming dan multimedia yang lebih baik. Namun bagi yang hanya ingin menggunakan laptop sekedar untuk bekerja, laptop dengan ukuran layar 13 hingga 14 inch dengan resolusi 1080p (resolusi HD) merupakan pilihan standar, sedangkan untuk yang dibawahnya tidak direkomendasikan, mengingat pada umumnya spesifikasi dan fitur yang ditawarkan menjadi lebih rendah.

6. Baterai laptop yang lebih tahan lama belum tentu lebih baik


Kebanyakan orang lebih mengutamakan daya tahan baterai yang lebih tinggi dalam memilih laptop, padahal laptop dengan daya baterai yang lebih tahan lama belum tentu sesuai dengan anda. Untuk gamer misalnya, umumnya laptop hemat energi menawarkan performa yang lebih kecil sehingga pengalaman gaming pun terasa lebih hambar, terlepas dari pengaturan pengelolaan daya baterai yang ditawarkan oleh sistem operasi laptop. Memang ada laptop yang memiliki performa tinggi dengan penggunaan baterai yang lebih efisien, namun sdah pasti harganya lebih tinggi. Tentu hal ini tidak berpengaruh dalam dunia pekerjaan, dimana tingkat portabilitas dan mobilitas merupakan hal yang diutamakan. Standar pemilihan daya baterai laptop adalah yang berkisar 3 hingga 4 jam, sedangkan untuk para pekerja, direkomendasikan menggunakan laptop dengan ketahanan daya sekurang-kurangnya 5 jam, sehingga dapat melanjutkan pekerjaan dimana saja.

7. Hal-hal lain yang juga perlu diperhatikan


Mungkin bagi yang mengutamakan tampilan dan fitur-fitur lainnya, banyak sekali produsen laptop yang menawarkan beragam keunggulan bagi produknya, seperti dimensi laptop yang lebih tipis (ultrabook slim), fitur keamanan yang lebih baik (detektor sidik jari hingga detektor wajah), keyboard dengan lampu LED, layar touchscreen, engsel layar yang lebih fleksibel, layar yang bisa dicopot, kamera depan yang lebih baik dan lain-lain. Sesuaikan hal ini dengan kebutuhan, karena sudah pasti fitur-fitur tersebut cocok dengan budget yang kita miliki. Sebagai contoh, laptop slim belum tentu cocok dengan gamer, karena umumnya laptop slim menawarkan spesifikasi dan performa yang lebih rendah dibanding laptop yang lebih tebal. Bagi para pekerja yang mengutamakan keamanan data, fitur keamanan tambahan tentu merupakan tawaran yang cukup menggiurkan untuk ditolak, ditambah dengan touchscreen dan fungsi tablet untuk menunjang portabilitas dan mobilitas. Sedangkan bagi penikmat multimedia, speaker laptop yang lebih baik juga merupakan hal yang perlu dipertimbangkan, terlepas dari adanya headset maupun speaker eksternal. Seri port USB juga merupakan hal yang perlu diperhatikan bagi yang menginginkan transfer rate drive eksternal (Flashdisk atau Harddisk Portabel) yang lebih cepat.

Demikian tips sederhana dalam memilih laptop atau notebook yang cepat dan sesuai kebutuhan ala Tatitu123. Semua hal yang telah disebutkan diatas belum tentu hal yang mutlak benar, namun dapat dijadikan rujukan dalam memilih laptop berkualitas yang sesuai dengan kebutuhan dan budget/anggaran yang kita miliki. Utamakan untuk memperhatikan Processor, RAM dan GPU, karena ketiga hal ini merupakan perangkat utama yang mempengaruhi performa dan kinerja laptop secara keseluruhan. Semoga tips ini bermanfaat bagi yang ingin membeli laptop, baik yang baru maupun yang bekas.